*Artikel ini ditulis oleh Artificial Intelegent

Industri kopi terus berkembang dengan adanya penemuan-penemuan baru dalam proses pengolahan biji kopi. Salah satu inovasi terkini yang semakin populer adalah proses kopi anaerob. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara singkat tentang proses kopi anaerob, bagaimana ia berbeda dari metode tradisional, dan bagaimana pengaruhnya terhadap cita rasa biji kopi yang dihasilkan.

Pengenalan tentang Proses Kopi Anaerob

Proses kopi anaerob merupakan metode pengolahan biji kopi yang melibatkan fermentasi biji kopi dalam wadah tanpa oksigen (anaerob). Dalam proses ini, biji kopi dicuci dan kemudian ditempatkan dalam wadah kedap udara yang menghindari akses udara, seperti tangki fermentasi hermetis atau karung vakum. Biji kopi kemudian diendapkan dalam lingkungan tertutup ini untuk mengalami fermentasi yang dikendalikan.

Langkah-langkah dalam Proses Kopi Anaerob

• Pemanenan dan Pemilahan Awal

Seperti dalam metode pengolahan kopi tradisional, langkah pertama dalam proses kopi anaerob adalah pemanenan dan pemilahan biji kopi yang matang dan berkualitas tinggi. Biji kopi yang telah dipanen dipilih dengan hati-hati untuk memastikan hanya biji kopi terbaik yang digunakan dalam proses anaerob.

• Pengupasan Kulit dan Pembersihan Awal

Setelah pemilahan awal, biji kopi yang telah dipilih harus melewati tahap pengupasan kulit (pulping) seperti dalam metode pengolahan kopi tradisional. Biji kopi yang telah dikupas akan dibersihkan dari sisa-sisa kulit dan kotoran.

• Fermentasi Anaerob

Langkah utama dalam proses kopi anaerob adalah fermentasi biji kopi dalam wadah atau tempat  tanpa oksigen. Biji kopi yang sudah bersih dimasukkan ke dalam wadah kedap udara, seperti tangki fermentasi atau karung vakum, dan ditutup rapat untuk mencegah masuknya udara. Fermentasi kemudian terjadi dalam lingkungan ini, di mana biji kopi mengalami perubahan kimia yang dikendalikan oleh mikroorganisme yang ada pada biji kopi.

• Pengeringan dan Pemrosesan Lanjutan

Setelah proses fermentasi selesai, biji kopi anaerob harus dikeringkan untuk mengurangi kadar airnya. Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan metode tradisional, seperti pengeringan di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan mesin pengering yang dikendalikan suhu dan kelembabannya. Setelah biji kopi sepenuhnya kering, mereka akan melewati tahap pemrosesan lanjutan, termasuk pengupasan lapisan kulit dan sortasi biji kopi berdasarkan ukuran dan kualitas.

Pengaruh Proses Kopi Anaerob pada Cita Rasa

Proses kopi anaerob memiliki pengaruh signifikan pada cita rasa biji kopi yang dihasilkan. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perbedaan rasa antara biji kopi anaerob dan biji kopi tradisional adalah:

• Rasa asam yang segar: Proses fermentasi anaerob yang terkontrol dalam wadah tanpa oksigen menghasilkan keasaman yang lebih tinggi pada biji kopi. Rasa asam ini memiliki bukan suatu  yang mengganggu tapi lebih pada rasa asam (citric, malic,dll) memberikan rasa yang cerah dan menyegarkan pada secangkir kopi. 
• Rasa yang lebih kompleks: Fermentasi anaerob dapat menghasilkan kompleksitas rasa yang lebih tinggi dalam biji kopi. Proses ini mengaktifkan berbagai senyawa dan enzim yang memberikan dimensi rasa yang lebih dalam dan kompleks. Kompleks disini memberi arti bahwa proses ini memaksimalkan rasa yang terbentuk dalam kopi anaerob. 
• Profil rasa yang unik: Proses anaerob memungkinkan pengembangan profil rasa yang unik pada biji kopi. Beberapa biji kopi anaerob dapat menghasilkan aroma dan cita rasa buah-buahan, bunga, cokelat, atau rempah-rempah yang khas.
• Konsistensi rasa: Dengan mengendalikan lingkungan fermentasi, proses kopi anaerob dapat menghasilkan konsistensi rasa yang tinggi dalam biji kopi. Ini memungkinkan produsen kopi untuk mencapai hasil yang seragam dalam setiap batch biji kopi yang diolah.

Baca juga: Jenis – jenis processing

Tantangan dalam Proses Kopi Anaerob

Meskipun proses kopi anaerob memberikan manfaat dan keunikan dalam cita rasa, ada beberapa tantangan yang terkait dengan metode ini. Beberapa tantangan ini meliputi; Kontrol Lingkungan, untuk mencapai hasil yang konsisten dan memuaskan, penting untuk memiliki kontrol yang baik terhadap lingkungan fermentasi anaerob. Perubahan suhu, kelembaban, dan kebersihan dapat mempengaruhi hasil akhir dari biji kopi anaerob.

Risiko Kegagalan Fermentasi: Fermentasi anaerob adalah proses yang rumit dan memerlukan pemahaman yang baik tentang mikroorganisme dan kondisi yang diperlukan. Jika fermentasi tidak berjalan dengan baik, biji kopi bisa terkontaminasi atau menghasilkan rasa yang tidak diinginkan.

Keperluan Teknologi dan Peralatan: Proses kopi anaerob membutuhkan investasi dalam teknologi dan peralatan khusus, seperti tangki fermentasi hermetis atau karung vakum. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi produsen kopi dengan sumber daya terbatas.

Proses kopi anaerob adalah salah satu dari beberapa inovasi terkini dalam industri kopi yang menghasilkan biji kopi dengan karakteristik rasa yang unik. Melalui fermentasi dalam lingkungan tanpa oksigen, biji kopi anaerob menghasilkan keasaman yang tinggi, kompleksitas rasa yang lebih tinggi, dan profil rasa yang unik. Meskipun memerlukan kontrol lingkungan yang ketat dan investasi dalam peralatan khusus, proses kopi anaerob menawarkan peluang bagi produsen kopi untuk menghadirkan pengalaman rasa yang baru dan menarik bagi para pecinta kopi. 

Di fase gelombang ketiga ini, dengan karakteristik customer kopi dan penikmat kopi sudah peduli dan bisa memilih sendiri kopi apa yang mereka inginkan. Proses pengolahan kopi seperti fermentasi anaerob bisa menjadi pilihan mereka untuk mengeksplorasi rasa. Kekayaan rasa kopi banyak sekali faktornya dari hulu sampai hilir, dengan terus mengembangkan metode pengolahan kopi, industri kopi terus memberikan variasi dan inovasi untuk dinikmati oleh para penikmat kopi di seluruh dunia.

Baca juga: Apa itu kopi tanpa kafein?

Ide dan Penyunting; insan kamil